Tangerang – Momen unik terlihat pada acara pelantikan Ketua OSIS, Wakil Ketua, dan MPK(Majelis Perwakilan Kelas), bersama jajaran atau pengurus yang baru periode 2023-2024 di SMP Strada Yos Sudarso, Senin 30 Oktober 2023. Tak seperti biasa, kali ini Keluarga Besar SMP Strada Yos Sudarso mengenakan setelan pakaian adat khas dari berbagai daerah. Terlihat di sekitar lapangan yang mengenakan pakaian adat khas Flores, Bali, Batak, Solo, Jawa Tengah, Jakarta, Tionghoa dan sebagainya.

Kepala Sekolah SMP Bapak Pollycarpus Fibriyanto mengatakan, hal ini selalu diterapkan di sekolah tersebut ketika ada momen Pelantikan Pengurus OSIS-MPK dan Upacara Hari Sumpah Pemuda. Dalam pernyataannya, melihat perkembangan zaman kian masif dan eksistensi budaya yang perlahan tenggelam dalam glamournya dunia modernisasi, pihaknya berniat untuk melestarikan budaya dengan tindakan kecil seperti itu. “Zaman sekarang inikan budaya kian menyusut. Oleh karena itu dengan hal seperti ini kiranya menanamkan nilai-nilai yang baik bagi para siswa dalam pelestarian budaya,” ucapnya.  Ia pun berharap bahwa hal ini terus dipertahankan dan kiranya semakin berkembang dari hari ke hari di SMP Strada Yos Sudarso.

Perlu diketahui, acara pelantikan yang dilaksanakan tadi, berlangsung lancar dan tidak ada hambatan. Petugas upacara dari kelas VIII A juga mampu melaksanakan tugasnya dengan baik sehingga upacara bendera dapat berjalan dengan khidmat. 

 

Para siswa terlibat aktif mengikuti upacara bendera merah putih serta pelantikan Ketua dan Wakil Ketua OSIS serta jajaran pengurus yang baru periode 2023-2024 di lapangan sekolah SMP Strada Yos Sudarso. Bunga Nirwana dari kelas VIII B sebagai ketua dan Ine Maria Isabella Dete sebagai wakil dari kelas VII C.

Bukan hanya unik karena memakai baju adat khas dari berbagai daerah, melainkan juga sangat istimewa bahwasannya yang menjadi pembina upacara adalah seorang anggota kepolisian yang bekerja di Polsek Curug Wetan yang bertugas sebagai Kamtibmas (Keamanan dan Ketertiban Masyarakat) yaitu Aiptu Iksan Iskandar. Dalam  amanatnya, Bapak Iksan mengatakan pentingnya kita menjaga sikap untuk tidak menjadi pelaku perundungan atau bullying. Beliau menegaskan kembali bahwa korban bullying mudah mengalami trust issue karena perlakuan buruk yang didapat membuat mereka kesulitan menaruh kepercayaan terhadap orang lain. Apabila kondisi ini tidak diatasi dengan baik, kelamaan korban bullying akan menutup diri dan menolak untuk bersosialisasi maupun berinteraksi dengan orang lain. (Robertus Hary Purnomo)

Sebarkan artikel ini